Guna menanggapi “Hari Bahasa Ibu” yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tanggal 21 Februari dan memperluas promosi dan pemakaian bahasa nasional sehari-hari secara nyata maka Kementerian Kebudayaan menggandeng Kementerian Pendidikan(MOE), Dewan Urusan Penduduk Asli(CIP) dan Dewan Urusan Hakka (HAC) untuk menghelat kegiatan akbar “Festival Budaya dan Bahasa Nasional- Hari Bahasa Ibu Sedunia 2023” berlangsung di Huashan 1914 Creative Park pada tanggal 18-19 Februari 2023. Festival budaya dan bahasa nasional menyajikan 30 ajang kegiatan dan 40 bazaar bahasa, menunjukkan keberagaman bahasa nasional serta membawa warga memakai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutan Menteri Kebudayaan Shih Che menyampaikan, pada masa lalu beranggapan bahasa nasional merupakan bahasa tunggal. Akan tetapi, Taiwan saat ini yang mengalami kemajuan telah beranggapan bahwa bahasa nasional bukan bahasa tunggal, melainkan bahasa yang perlu dilestarikan, dijaga dan didukung. Menteri Kebudayaan Shih Che mengatakan, ketika negara tidak lagi menjadikan bahasa sebagai alat pengendali seperti masa lalu, juga tidak menggunakan perbedaan bahasa sebagai alat serangan politik, maka dapat menghasilkan semakin beragam bahasa dan kebanggaan akan budaya akan muncul dengan sendirinya.
Kementerian Kebudayaan mengatakan, Festival Budaya dan Bahasa Nasional bertemakan “Bahasa ibu, Beramai-ramai dan Berkomunikasi”, mengundang pihak-pihak yang profesional, berpengaruh, representatif dalam bidang-bidang terkait yang populer di kalangan generasi muda, dialog lintas sektor pembauran bahasa ibu dan kegiatan interaktif, merencanakan konser musik, opera, seminar dan penayangan film serta bazar bahasa yang beragam dan melekat dalam kehidupan. Selain itu masih ada mobil perpustakaan dan mobil radio Hakka menggelar kegiatan interaktif mengajak anak-anak berperan sebagai penjaga toko dan penyiar radio, berharap agar bahasa ibu dapat berbaur dalam kehidupan sehari-hari anak-anak dan masyarakat.